My Name is Zakheus
Pembacaan
Alkitab : Lukas 19:1-10
Ketika Yesus sampai ke
tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun,
sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." (Ayat 5)
Tidak semua orang mengetahui arti dan latar belakang namanya. Saat mengajar di
kelas remaja saya sering bertanya kepada anak-anak remaja, "adakah yang
mau menjelaskan arti namanya?" dari 30-an anak remaja hanya ada beberapa
yang mengetahui arti namnya dan latar belakang pemberian nama tersebut.
bagaimana jika pertanyaan itu di ajukan kepada saya, oh tenang saja dalam hal
ini saya ahlinya. jadi biarkan saya sombong sejenak ya? Maafkan saya tetapi
kenyataannya memang saya ahli dalam hal ini. Jadi biarkan saya sombong sejenak
ya? Begini ceritanya, saya tidak hanya mengetahui arti dan latar belakang nama
saya tetapi juga mengetahui arti dan latar belakang nama kakak saya, ibu saya,
ayah saya, beberapa teman SMA saya dan beberapa teman pelayanan orang muda
Gereja Bala Keselamatan Korps Towua, bahkan arti nama hamba-Nya Janneman R.
Usmany, M.Th saya masih ingat. Mau bukti? Setelah membaca renungan ini boleh
datangi saya, biar saya jelaskan semuanya. Tetapi saya bersyukur yang membaca
renungan ini sudah mulai percaya dengan keahlian saya dalam bidang ini. Makanya
saya tidak berlama-lama membahas arti nama-nama diatas. saya langsung saja ke
pembahasan kita yaitu, "My
Name is Zhakeus"
Nama saya adalah Zakheus.
Drs. J.J. de Heer dalam bukunya yang berjudul "nama-nama pribadi dalam
Alkitab" menjelaskan arti dari nama Zakheus yang adalah YANG SUCI.
Apakah yang terjadi dengan kehidupan Zakheus? Ternyata arti namanya tidak
sesuai dengan jalan kehidupannya. Saya dapat membayangkan bagaimana Zakheus
hidup tertekan sejak masa kecilnya, ia lahir ditengah-tengah bangsa yang
berbadan besar dan tinggi. Tetapi sayangnya Zakheus berbadan pendek. Mungkin
sejak kecil ia tidak dipanggil Zakheus , tetapi dipanggil si pendek atau
mungkin panggilan hinaan lainnya, akar pahit itu terbawa sampai Zakheus
menjadi dewasa. Mungkin itulah salah satu alasan mengapa ia bekerja untuk
bangsa Romawi (bangsa yang saat itu menjajah bangsa Yahudi bangsanya sendiri),
ia bekerja sebagai kepala pemungut cukai, ia memeras bangsanya sendiri, melakukan
tindakan korupsi untuk menyembuhkan akar pahitnya, apakah sembuh? Sepertinya
akar pahit itu semakin menjadi-jadi, karena bangsanya justru semakin
membencinya. Julukan si pendek kini bertambah menjadi si pendek dan orang
berdosa. Sudah pendek, jelek, berdosa lagi. Pahit, sangat amat pahit yang ia
rasakan, kondisi yang sulit untuk disembuhkan. Kondisi maju kena mundur kena,
dilema besar melanda hidupnya. Maju dibenci, mundur ditolak. Apa yang harus ia
lakukan? Dalam ayat 4 tertulis "Maka
berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat
Yesus, yang akan lewat di situ". Mungkin
saat memanjat pohon itu ia sudah lupa namanya, mungkin ia juga sudah lupa arti
namanya YANG SUCI, sebab yang ia dengar selama ini adalah ia orang pendek, ia
penipu, ia koruptor, ia orang berdosa. Hampir tidak dapat dipercayai, di atas
pohon ituia mendengar namnya dipanggil lagi. SEtelah bertahun-tahun lamanya
nama itu hilang kini kembali disapa oleh Yesus "Zakheus" = "YANG
SUCI". Yesus
memulihkannya, Yesus mengangkat akar pahitnya, dengan apa? Dengan memanggil
nama. Akar pahit akan dipulihkan leh Yesus. Yesus akan mengerjakan itu untukmu,
Yesus akan memanggil nama-mu. Tetapi jika anda melupakan siapa nama anda
jawablah "My Name is
Zakheus". (Ratno Afrianto Harinei,S.Th. - Ketua Galilea Youth Ministry)