Rabu, 26 Maret 2014

Meminta Dalam Nama Yesus

Pembacaan Alkitab : Yohanes 14:1-14
“....dan apa saja yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.” (Ayat 8)

Maksudnya bukan semua orang percaya yang belum belajar berdoa dalam nama Yesus. Meminta bukan hanya bagi Dia, melainkan dalam nama-Nya, seperti yang disetujui-Nya adalah perintah untuk berdoa yang terhormat. Kita takkan berani meminta sesuatu dalam nama yang mulia itu, karena itu anakn menjadikannya keduniawian yang memalukan, tetapi ketika permohonan itu benar-benar sangat jelas bahwa kita berani menyebutkan nama Yesus, maka doa itu akan dikabulkan.
Doa adalah segalanya yang paling berhasil karena ini bagi kemuliaan Bapa melalui anak-Nya. Itu memuliakan kebenaran-Nya, kesetiaan-Nya, kuasa-Nya dan anugerah-Nya. Pengabulan doa, ketika dipersembahkan dalam nama Yesus, menunjukkan kasih Bapa kepada-Nya dan kehormatan yang telah diberikan kepada-Nya. Kemuliaan Yesus dan Bapa terbungkus begitu rapi, sehingga anugerah yang meninggikan yang satu juga meninggikan yang lainnya. Saluran dibuat terkenal melalui kepenuhan mata air dan mata air dihargai melalui saluran yang mengalirkan airnya. Jika jawaban doa kita akan menghina Tuhan kita, kita takkan berdoa; tetapi selama Dia dimuliakan dalam hal ini, kita akan berdoa terus-menerus dalam nama yang indah itu yang dalamnya Allah dan umat-Nya manusia memiliki persekutuan yang erat dan bahagia.

Jadi, jika Tuhan Yesus mau mempermuliakan Bapa-Nya dengan menjawab doa kita yang dinaikkan dalam nama-Nya, maka marilah dengan penuh keyakinan yang sungguh kita terus berseru dalam nama-Nya untuk menanti dan menerima jawaban doa kita.

Selasa, 25 Maret 2014

Doa Orang Jujur

Pembacaan Alkitab : Amsal 15:1-10
“Korban orang fasik adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.” (Ayat 8)

Ayat tersebut sama baiknya seperti janji, sebab itu menyatakan kenyataan sekarang yang menjadi sama disepanjang masa. Allah sangat senang dengan doa orang yang jujur; Dia bahkan menyebut mereka dikenan-Nya. Fokus pertama kita adalah menjadi jujur. Tidak menyimpang ke sana atau ke sini, terus jujur dengan tidak dibengkokan oleh kebajikan atau dilemahkan oleh keinginan untuk kembali kepada kejahatan, berlakulah tidak bercela dalam integritas yang tegas dan lurus. Jika kita mulai menyimpang dan curang, kita dibiarkan mencurangi diri sendiri. Jika mencoba jalan bengkok, kita akan sadar kita tidak bisa berdoa dan jika pura-pura melakukannya, kita akan sadar doa-doa kita terhalang.
Apakah kita bertindak lurus dan mengkikuti kehendak Tuhan sampai akhir hidup kita? Maka, mari berdoa lebih banyak dan berdoalah dalam iman. Jika doa kita itu kesenangan Allah, janganlah kita membatasi kesenangan-Nya. Dia tidak memandang tata bahasa doa, juga hal-hal mistiknya, pun keindahan retorika atau penyampaiannya. Dia, sebagai bapa, menyukai doa anak-anak-Nya yang terkasih dan lahir baru walau doanya terbata, perkataan yang gagap atau tersendat-sendat.

Oleh karena itu, jika Allah melihat kejujuran kita serta doa yang kita naikkan akan dikenan-Nya serta dijawab-Nya, maka hal ini menjadi perenungan kita bersama untuk melihat diri kita agar ungkapan hati yang kita panjatkan kepada-Nya tidaklah sia-sia melainkan mendatangkan jawaban yang pasti dan tepat untuk memenuhi kehendak kita yang sesuai dengan kehendak-Nya. Jadi, jalani hidup ini dengan penuh kejujuran agar kita dikenan-Nya untuk menerima atau mewarisi segala janji-janji-Nya.

Jangan Takut Kepada Manusia

Pembacaan Alkitab : Yeremia 1:4-19
“Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.” (Ayat 8)

Terkadang kita merasa takut menghadapi orang-orang yang berniat jahat terhadap kita. Kita takut bila akan mengalami kecelakaan atau kerugian dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Namun, kita juga mengingat kisah “Daniel Sang Pemberani” walau nyawa taruhannya, ia tidak gentar menghadapi lawan-lawannya karena percaya bahwa Allah akan berpihak pada orang-orang benar.
Inilah yang dimaksud alasan keberanian. Allah bersama orang-orang yang bersama dengan Dia. Allah takkan pernah menjauh ketika masa perjuangan tiba. Apakah ada orang yang mengancam kita? Siapakah kita sehingga harus takut kepada manusia yang bisa mati? Akankah kita putus asa karena ketakutan kita? Allah yang kita layani akan menyediakan hidangan di hadapan lawan kita atau menyediakan berkat-Nya saat kita menghadapi musuh. Apakah kita dapat mempercayai-Nya? Sungguh, pertolongan Tuhan adalah perisai bagi jiwa kita yang membuat kita bersukacita walau dalam keadaan yang menekan hidup.
Allah beserta dengan orang yang benar, yang adil dan yang kudus, untuk membebaskan mereka dan Dia membebaskan kita. Ingatlah saat Daniel keluar dari gua singa dan tiga pemuda kudus yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang keluar dari dapur api tanpa luka bakar sedikitpun. Masalah yang kita alami tidaklah begitu menyedihkan seperti yang mereka alami tetapi seandainya demikian, Tuhan akan menopang kita melalui-Nya dan menjadikan kita lebih dari seorang pemenang. Berlututlah dan berserulah minta tolong dan lalu bangkitlah dengan berkata, “Saya akan percaya dan takkan takut untuk menghadapi apapun” Allah sanggup menolong kita!

Senin, 24 Maret 2014

Allah Sumber Damai Sejahtera


 Pembacaan Alkitab : Filipi 4:2-9

“Dan Apa yang kamu telah pelajari dan apa yang telah kamu terima dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu” (Ayat 9).

Sungguh sangat baik bagi seseorng yang bisa meniru kehidupan Paulus. Itu adalah anugerah yang tak terkira meneladani kehidupannya pada saat ini dan seterusnya. Seharusnya kita melalui anugerah Ilahi dan mempraktekan pengajarn Paulus, bisa menuntut janji yang sekarang terbuka dihadapan kita ; dan betapa luar biasanya janji itu! Allah yang mencintai perdamaian akan menyertai kita. Allah mengatakan “Damai sejahtera menyertai kamu” adalah berkat yang indah dan termanis didalam kehidupan manusia ; tetapi bagi Allah sumber damai sejahtera, bersatu dengan kita bermakna lebih dalam.

Dengan demikian, kita memiliki sumber damai yang lebih nyata dan melimpah seperti mata air dan surya yang merekah. Jika Allah sumber damai beserta, kita akan menikmati damai sejahtera Allah yang melebihi semua pengertian, bahkan keadaan diluar sana mengancam kita. Jika orang-orang bertengkar, kita akan yakin menjadi para pembawa damai, saat sang pencipta damai sejahtera beserta kita. Damai sejati bisa ditemukan di dalam jalan kebenaran. Jika kita meninggalkan iman atau meninggalkan jalan kebenaran maka kita akan mengalami kerugian besar yang menghilangkan jaminan kehidupan kekal kita kelak.


Oleh karena itu, marilah kita tetap tinggal dalam Allah sumber damai sejahtera itu tanpa tergiur oleh tawaran dunia yang menipu kita dengan tawaran-tawaran yang sifatnya hanya sementara saja untuk membahagiakan kehidupan kita. Percayakanlah hidup kita di dalam tangan Tuhan dengan keyakinan yang sungguh bahwa Dia akan menyertai hidup kita serta memberikan segala berkatnya bagi kita anak-Nya. 




Peduli

Pentingkah kepedulian? Bagaimana kalau diantara manusia tidak ada kepedulian? Tentunya hubungan manusia tidak akan harmonis sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Saat ini pemberitaan di TV marak dengan berita jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MHA370 yang sampai sekarang ini belum ditemukan dengan membawa ratusan penumpang dari beberapa negara termasuk 12 orang warga negara Indonesia. Penumpangnya kebanyakan warga negara China kurang lebih berjumlah 250 orang. Pemerintah dan pihak keluarga korban asal China merasa kecewa bahkan kesal dengan sikap pemerintah Malaysia dan pihak penerbangannya yang terkesan tertutup dalam hal informasi tentang jatuhnya pesawat tersebut. Mereka merasa tidak dipedulikan, kesedihan, kesedihan yang mendalam yang mereka rasakan dengan belum memberi bantuan sosial bagi keluarga korban serta memikirkan nasib keluarga mereka yang belum diketahui keberadaannya sampai sekarang ini. Keadaan tersebut menggugah hati banyak orang atau banyak negara untuk ikut terlibat dalam pencarian pesawat yang hilang termasuk Indonesia baik melalui kapal laut maupun pesawat untuk memantau tempat tempat yang diperkirakan menjadi tempat jatuhnya pesawat tersebut. Kejadian ini lebih banyak melibatkan negara-negara dalam proses pencarian. Semuanya merasa peduli!!
Kita juga melihat dilayar kaca atau TV adanya informasi peduli sesama dengan sebutan “DOMPET PEDULI” untuk membantu merekay ng hidup dalam kesusahan baik itu korban bencana alam maupun mereka yang menderita sakit berat yang tidak dapat membiayai pengobatannya. Begitu banyak korban bencana alam mengalami stres karena mereka harus meninggalkan bahkan kehilangan harta bendanya. Sungguh mengharukan kala petugas sosial pemerintah atau swasta termasuk pihak gereja yang datang mengunjungi mereka dengan pelayanan pastoral konseling untuk memulihkan trauma bahkan terhibur saat mendapatkan bantuan kasih walau hanya sebatas bahan makanan dan pakaian bekas sekalipun. Mengunjungi orang sakit, melawat mereka yang berduka adalah bagian kepedulian yang terus dilaksanakan sebagai wujud kasih yang harus dinyatakan kepada orang lain yang mengalami kesusahan.
Akhir-akhir ini saya cukup terharu dengan kepedulian yang kita tunjukkan dalam pelayanan mulai dari pelayanan anak-anak sampai pelayanan lansia dapat dilaksanakan dengan penuh semangat dan sukacita. Bahkan dalam melakukan pelayanan tanpa mengenal waktu, pengerja orang muda sebagai tiang geraja melakukan hal-hal yang tidak sempat kami lakukan, mengunjungi yang sakit baik secara kelompok maupun sendiri untuk menyatakan kepeduliannya bagi sesama yang harus dilayani. Beberapa hari yang lalu seorang anak prajurit muda menangis bahkan memberontak karena tidak ditunggu kedatangannya untuk memimpin acara ibadah karena lambat datang akibat bermain dan lupa waktu. Keinginan-keinginan yang besar untuk mau berkarya bagi Tuhan sebagai wujud peduli atas pelayanan Tuhan.
Teringat Dengan kepedulian Tuhan Yesus, saat melihat banyak orang untuk dilayani, Ia memanggil orang-orang untuk menjadi murid-murid-Nya untuk dijadikan sebagai penangkap jiwa. Kepedulian para murid menjadi sukacita besar bagi Tuhan yang rela mempersembahkan waktu, tenaga, bakat, harta dan seluruh kehidupannya jadi alat kemuliaan nama-Nya. Banyak jiwa-jiwa yang membutuhkan kepedulian baik mereka yang sakit secara rohani, bahkan secara jasmani sangat membutuhkan sentuhan kasih untuk memenuhi segala kerinduan atau kebutuhan hidup mereka. Tuhan Yesus sendiri menyadari bahwa Ia tidak dapat bekerja sendiri untuk mewujudkan kepedulian-Nya, itulah sebabnya Ia memanggil orang-orang pilihan-Nya untuk menjadi alat-Nya dalam pelayanan kemanusiaan dan rohani. Walau banyak yang mundur karena tidak sanggup untuk melayani, bahkan dalam kelompok inti yang terdiri 12 orang pun ada yang menghianati-Nya, namun karya-Nya bersama orang pilihan-Nya dapat melanjutkan pelayanan tersebut dengan baik hingga kini berita tentang kerajaan Allah terus dikumandangkan sampai kepelosok dunia. Tuhan Yesus mengajarkan arti kepedulian bagi kita bahkan menunjukkan teladan-Nya bagi kita hingga menjadikan-Nya sebagai tokoh besar disepanjang masa karena kepedulian-Nya bagi keselamatan kekal jiwa kita umat yang dikasihi-Nya dengan menyerahkan hidup-Nya untuk menjadi korban keselamatan dengan rela menanggung penderitaan sampai mati di kayu salib sebagai puncak karya agung-Nya untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya dengan baik oleh bapa-Nya. Tuhan peduli dan mengatakannya “Tetapi Aku berkata kepadamu : Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita” (Yohanes 4:35,36). Kepedulian akan mendatangkan sukacita, maukah kita melakukannya? (Mayor Merling Sandjo, S.Th.)




Sabtu, 15 Maret 2014

Yunus Sang Merpati

“ Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus : “Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?” Jawabnya: “selayaklah aku marah sampai mati” ( Yunus 4:9)

"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati “. (Matius 10:16)


Siapakah sebenarnya sosok Nabi yang satu ini?  Dalam berbagai catatan-catatan Alkitab, ia dikenal sebagai salah satu Nabi yang berani “melawan Tuhan”, kemarahannya diungkapakan dalam teks Alkitab yang mengatakan bahwa ia marah Kepada Tuhan sampai ia mati. Kemarahannya tersebut menjadikan ia seorang yang penuh dengan idealis dan  prinsip hidup yang kokoh. Dalam bahasa Ibrani, Yunus disebut Yonah yang berarti “merpati”. Nama ayahnya  adalah Amitai yang berarti kebenaran Allah. Melihat arti nama dari Yunus dan ayahnya kita dapat melihat bahwa dibalik nama tersebut sebenarnya sangat jauh berbeda dengan tindakan-tindakan yang Yunus lakukan. Pertanyaannya adalah apakah memang demikian? Bagaimana mungkin orang yang arti namanya tulus berani melawan Tuhan?  Apakah Tuhan salah pilih orang pada waktu itu? Atau sudah tidak ada orang lagi sehingga hanya Yunus saja yang Tuhan pilih?


Yunus Sang merpati, apakah memang benar demikian? Apakah memang Yunus seorang yang tulus hati? Tetapi mengapa berani melawan Tuhan? Dimanakah letak ketulusannya? Ketulusan hati tidak saja tergambarkan melalui sikap yang selalu ramah kepada orang lain, baik kepada orang lain, walaupun sebenarnya hati tidak seperti itu. Ketulusan hidup Yunus adalah benar-benar kehidupan yang tulus, keberaniannya untuk “melawan Tuhan” adalah bagian dari ketulusan hidupnya. Karena Yunus tahu persis bahwa nantinya Allah akan mengampuni orang yang berada di Niniwe, sedangkan keinginan Yunus adalah bukan untuk diampuni melainkan harus dibinasakan mengingat kejahatan orang-orang Niniwe yang begitu jahat.  Ketulusan hidup Yunus juga tergambar dari keadaan hatinya yang apa adanya, ia tidak munafik bahwa memang ia tidak mau untuk pergi ke Niniwe. Persis dari arti kata tulus yang berarti “sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dari hati yang suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati; tulus ikhlas”. Tulus seperti merpati, itulah juga yang Tuhan Yesus katakan agar hidup tulus, tidak pura-pura, ikhlas. Yunus sang merpati adalah memang benar yang dipilih Tuhan, bukan karena tidak ada orang lain tetapi karena memang ketulusan hati Yunus.




Jumat, 14 Maret 2014

Tuhan Memenuhi Kebutuhanmu

Pembacaan Alkitab : Filipi 4:10-20
“ Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” (Ayat 19)


Allah Paulus adalah Allah kita juga, Dia memenuhi segala keperluan kita. Paulus meyakinkan hal ini kepada jemaat di Filipi dan kita meyakinkan hal ini juga kepada diri kita sendiri. Allah akan melakukannya, karena itu kesukaan-Nya: Dia memberkati kita, dan ketika itu dilakukan, maka akan memuliakan-Nya. Belas kasih, kuasa sayang, dan kesetiaan-Nya, semua bekerja bersama sampai kita tak berkekurangan.

Ukuran apa yang disahkan Tuhan: “menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Krisrus Yesus?  Kekayaan anugerah-Nya itu besar, tetapi apakah yang akan kita ucapkan tentang kekayaan kemuliaan-Nya?  Sungguh tak terukur kasih kemurahan Tuhan kepada orang yang bermurah hati. Itulah sebanya rasul Paulus menulis surat ini kepada jemaat Tuhan yang rela memberikan bantuan kepada orang-orang kudus bahwa mereka tidak akan mengalami kekurangan saat memberi melainkan sebaliknya  akan mendapatkn kelimpahan berkat. Inilah hukum memberi didalam Tuhan yakni berilah maka kamu akan diberi. Tabur tuai akan dialami saat kita benar-benar memberikan bantuan dengan penuh ketulusan hati.


Memberikan segala sesuatu untuk pekerjaan Tuhan adalah sangat penting, sebab pekerjaan Tuhan membutuhkan bantuan untuk memajukan pelayanan dan akan mendukung  para hamba Tuhan untuk melaksanakan pelayanannya seperti yang dirasakan oleh rasul Paulus. Itulah sebabnya dengan tegas ia katakan: “ Allahku akan memenuhi segala keperluanmu  menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus (19).” Jadi, jika Tuhan sanggupmemenuhi kebutuhanmu, apalagi yang kita kuatirkan dan takutkan untuk memberi bagi pekerjaan-Nya?      




Kamis, 13 Maret 2014

Yakin Pertolongan Tuhan

Pembacaan Alkitab : Ibrani 13:1-16
“ Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: Tuhan adalah penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” (Ayat 6)

Meyakini sesuatu tidaklah mudah jika kita tidak memiliki pengalaman secara pribadi terhadap sesuatu yang kita yakini. Demikianlah hubungan antara kita dengan Tuhan yang memiliki kuasa atas kehidupan kita. Kita yakin akan pertolongan Tuhan karena Allah takkan pernah meninggalkan atau membiarkan kita. Kebanyakan manusia merasa kuatir akan  kehidupannya dan tak menyadari bahwa ada kuasa yang sanggup menolongnya yakni kuasa Tuhan.

Penulis kitab Ibrani ini mengajarkan banyak hal bagi kehidupan umat manusia  antara lain membantu orang lain walau bagaimana pun keadaan kita, memberikan tumpangan kepada orang-orang hukuman , orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang.  Jangan menjadi hamba uang melainkan mencukupkan diri  dengan apa yang ada pada diri kita. Banyak orang tidak mau berbagi oleh karena merasa untuk dirinya saja tidak cukup sehingga sulit untuk menolong orang lain. Itulah sebabnya tulisan ini disampaikan agar orang-orang kristen yahudi benar-benar  mempedulikan orang lain dengan memelihara kasih persaudaraan.  Dalam hal tersebut Tuhan akan menolong kita untuk dapat melakukan yang terbaik bagi orang lain tanpa perasaan takut kekurangan. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah (16).

Oleh sebab itu, marilah kita yakini pertolongan Tuhan bahwa kita dapat melakukan sesuatu bahkan mampu menolong orang lain tanpa perasaan kuatir tentang apa yang bisa kita lakukan, sebab Ia sendiri akan menolong dan memperlengkapi  dalam segala perbuatan baik kita. Jadi, yakinilah pertolongan-Nya! 




Rabu, 12 Maret 2014

Kuasa yang Menarik


 Pembacaan Alkitab : Yohanes 12:20-36

“ ...dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” (Ayat.32)

Jikalau  saat ini kita masih berada dalam satu persekutuan bersama-sama dengan Tuhan, ini adalah anugerah-Nya. Tak seorangpun dapat menahan kita di dalam persekutuan dengan-Nya jika bukan oleh kasih dan kuasa-Nya di dalam kehidupan kita. Berbagai kekuatiran dan usaha dari gereja atau hamba Tuhan untuk memperlengkapi sarana ibadah dengan maksud akan menarik perhatian dan minat orang-orang  untuk datang beribadah namun ada hal yang penting untuk  itu yakni kuasa Tuhan yang menarik seseorang.
Jauh sebelum Tuhan Yesus akan mengalami penderitaan dan kematian-Nya telah mengatakan bahwa bila Ia ditinggikan di bumi maka Ia akan menarik semua orang datang kepada-Nya.  Ini menjadi peringatan kepada murid-murid-Nya kelak, bila Ia meninggalkan dunia ini dan pergi ke rumah Bapa maka pekerjaan-Nya akan terus maju karena kuasa-Nya akan bekerja di dalam dunia melalui para hamba-hamba-Nya. Tidak ada yang berada di luar kuasa penarikan ini. Tua,muda, kaya, miskin, bodoh dan terpelajar, jahat atau  baik, semua orang yang dikehendaki-Nya akan merasa kekuatan yang menarik. Tuhan Yesus adalah satu-satunya daya tarik. Janganlah kita memikirkan hal lainnya. Musik takkan menarik kepada Yesus, begitu pula ekspresi, logika, ritual atau suara. Tuhan Yesus sendiri harus menarik kepada diri-Nya dan Dia sangat sesuai untuk berkarya dalam segala perkara.
Janganlah tergoda dengan praktek perdukunan masa kini; tetapi seperti para pekerja untuk  pekerjaan Tuhan dengan cara-Nya sendiri, dan menarik dengan tali-tali Tuhan sendiri. Mendekatilah kepada Kristus dan mendekatlah oleh Kristus, karena Kristus akan mendekat oleh karena kasih-Nya kepada kita. Jadi, kalau Tuhan memiliki kuasa yang demikian? Tentunya kita tidak akan kecewa jika ada yang meninggalkan Tuhan di dalam hidupnya sebab suatu saat Dia akan menariknya kembali atau menghendakinya untuk binasa.




Selasa, 11 Maret 2014

Tuhan Menyertai

Pembacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 18:1-17
“Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.” (Ayat 10)

Sering kali kita ciut menghadapi berbagai tantangan iman, merasa kecil di tengah-tengah kaum mayoritas. Namun, masih ada juga yang berani mempertahankan kebenaran walau harus menghadapi resiko penganiayaan. Selama Tuhan menuntun Paulus dalam melayani di Korintus, kemarahan orang banyak diredakan. Orang-orang Yahudi menentang dan menyumpahi warganya sendiri; tetapi mereka tidak bisa menghentikan penyebaran Injil dan pertobatan para pendengarnya. Allah memiliki kuasa melawan rencana paling brutal. Dia mengubah amarah manusia menjadi memuji-Nya, bahkan Dia masih menyatakan lebih banyak kebaikan saat Dia meredakan kemarahan.
Oleh sebab itu, janganlah takut pada manusia ketika kita mengetahui bahwa kita sedang melakukan tugas. Teruslah maju, seperti yang dilakukan Tuhan Yesus dan para penentang menjadi seperti buluh patah yang terkulai dan sumbu yang pudar nyalanya. Dari waktu ke waktu banyak orang yang menyebabkan ketakutan karena perbuatan mereka sendiri; tetapi iman kepada Allah menyingkirkan segala ketakutan yang menghantui perasaan. Tiada orang yang dapat menyakiti kita kecuali jika Allah mengizinkannya. Allah yang mengusir iblis kedalam dunia pasti bisa mengatasi antek-antek iblis. Mungkin mereka lebih takut kepada kita dari pada kita kepada mereka atau sebaliknya.

Jikalau Allah di pihak kita siapakah yang akan melawan kita? (Roma 8:31b). Di pihak Allah ada kekuatan, kuasa dan kemenangan. Jadi tidak ada alasan bila kita masih dikuasai oleh ketakutan sehingga kita tidak dapat berbuat apa-apa untuk dia yang telah mengutus kita kedalam dunia. Jadi, sadarilah penyertaan-Nya agar kita berani menjalani hidup kita di tengah-tengah dunia yang jahat ini.




Senin, 10 Maret 2014

Menghormati Tuhan

Pembacaan Alkitab : 1 Samuel 2:27-36
“Sebab siapa yang menghormati Aku, akan kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.” (Ayat 30b)


Bagaimana perasaan kita jika mendapat penghormatan dari seseorang? Tentunya kita merasa senang dan bangga karena kita berharga di matanya. Masing- masing kita pasti membutuhkan penghormatan dari orang lain dan tidak menghendaki jika ada yang memandang rendah serta menindas kehidupan kita. Terkadang penghormatan itu diberikan jika kita melakukan sesuatu hal yang baik dan apabila kita melakukan yang jahat atau menyakiti hati orang lain, maka kita jangan berharap mendapat penghargaan dari orang lain.

Tuhan tidak dihormati dalam rumah tangga Imam Eli, Tuhan tidak dihormati oleh anak-anaknya dalam perilaku atas tugas suci mereka dan sebab itu, Tuhan tidak hanya tidak menghormati mereka, tetapi bahkan mencopot jabatan Imam dari keluarga mereka dan mengangkat Samuel muda menjadi hakim menggantikan garis keturunan mereka. Inilah resiko yang harus mereka hadapi, kehilangan kekuasaan dan penghormatan manusia dan Tuhan karena tidak menghormati Tuhan. Allah mungkin mengizinkan orang jahat memenangkan penghargaan duniawi tetapi harga diri yang diberikan oleh Tuhan sendiri, pun kemuliaan, kehormatan dan kekekalan, Dia simpan bagi mereka yang benar-benar menghormati-Nya.

Apakah yang bisa kita lakukan hari ini untuk menghormati Tuhan? Kita akan memuliakan-Nya dengan kesaksian lidah kita dan dengan ketaatan yang nyata. Kita juga akan menghormati-Nya dengan karakter kita dan dengan mempersembahkan seluruh hidup kita bagi kemuliaan-Nya. biarkan kita duduk dan memikirkan bagaimana kita bisa menghormati-nya, sebab Dia akan menghormati kita. Jadi, hormatilah Tuhan!!





Sabtu, 08 Maret 2014

Menjadi Alat Kasih Karunia


 Pembacaan Alkitab : Lukas 15:11-24

“Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.” (Ayat 20)

     Perumpamaan Yesus yang paling lekat dalam ingatan kita adalah tentang anak yang hilang. Perumpamaan yang diakhiri dengan sebuah pesta itu dibintangi oleh si anak bungsu, seorang yang tidak berguna sama sekali dan hanya merusak reputasi keluarga. Mereka yang tidak lagi diterima oleh orang lain seperti halnya si anak bungsu, sungguh diterima oleh Allah. Ketika seorang dari mereka kembali kepada Allah, sebuah pesat pun digelar (Ayat 22:24).

     Dalam Perjanjian Lama hukum para Imam mengatur dengan begitu hati-hati hal tentang penularan yang dapat menajiskan seseorang. Beberapa hal yang dapat menajiskan seseorang antara lain sentuhan dengan hewan tertentu, bangkai atau orang yang sedang sakit. Namun, Tuhan Yesus membalik proses ini. Ketimbang menjadi najis oleh apa yang cemar; Dia memulihkan mereka yang cemar. Dalam Yesus kita merasakan terjadinya penggenapan dan bukan penghapusan atas hukum Perjanjian Lama. Allah telah menguduskan ciptaan-Nya dengan memisahkan yang suci dari yang najis, yang tahir dan yang cemar. Tuhan Yesus tidak  menghapuskan prinsip pengudusan ini tetapi Dia mengubah sumbernya.

     Karena kasih karunia Allah yang begitu luar biasa, kita dapat menjadi alat bagi kekudusan-Nya, karena Dia sekarang berdiam dalam kita. Seperti halnya Yesus, kita dapat mencari cara untuk bagaimana menjadi sumber kekudusan. Mereka yang sakit dan cacat bukanlah obyek yang menajiskan, tetapi pribadi yang memerlukan belas kasihan Allah. Kita dipanggil untuk menyalurkan belas kasih itu, untuk membagikan kasih karunia dan bukan menghindari penularan. Seperti halnya Yesus, kita dapat membantu untuk mentahirkan mereka yang “cemar”. Jadi, tidak ada seorang pun berada di luar jangkauan kasih karunia Allah. (Mayor Merling Sandjo, S.Th. – Opsir Pemimpin)




Jumat, 07 Maret 2014

Kekuatan Dalam Kelembutan

Pembacaan Alkitab : Keluaran 2:11-15; 3:7-12
“Dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.”

      Air terjun Niagara adalah salah satu air terjun yang menakjubkan. Gemuruh 6 juta kubik air setiap menit menjadikannya sebagai air terjun bertenaga terbesar di Amerika Utara. Hanya segelintir orang yang tahu bahwa lebih dari 50 persen air sungai di sana telah dibelokkan menuju empat terowongan besar sebelum mencapai air terjun. Air sungai ini melawati turbin-turbin hidrolistrik yang menyediakan tenaga listrik untuk daerah-daerah di sekitar Amerika  Serikat dan Kanada, sebelum kembali ke mata air setelah melewati air terjunnya.

    Banyak orang suka jika orang lain melihat hidup mereka seperti air terjun Niagara yakni liar, mengagumkan dan menyolok. Namun, kekuasaan yang tidak terkendali akan berlalu menjadi tenaga yang tidak berguna. Musa berpikir dia dapat menggunakan kuasa kerajaan untuk membebaskan umat Allah dari perbudakan. Musa menyalahgunakan kekuasaannya dengan membunuh seorang Mesir, yang mengakibatkan kuasanya memudar karena dia kehilangan rasa hormat dari kaum sebangsanya (Kel. 2:11-15). Allah harus mengajar Musa untuk memiliki kelembutan hati (Bil. 12:3).

   Orang yang lembut hati dapat bertahan karena mereka adalah orang yang dapat mengendalikan kekuasaan. Tuhan kita berkata, “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi” (Mat. 5:5). Allah mengajarkan kepada kita kelemahlembutan, sehingga kita dapat hidup di dalam Allah dan bersandar pada kekuatan-Nya. Kita berjuang untuk melakukan kehendak Allah dan berusaha agar berhasil; tetapi kita mungkin gagal untuk melihat bahwa kekuatan Allah yang sebenarnya kita butuhkan. Jadi, tiada yang lebih kuat daripada kekuatan yang berada di bawah kendali Allah. (Mayor Merling Sandjo, S.Th. – Opsir Pemimpin)




Kamis, 06 Maret 2014

Ingin Tahu atau Berbelas Kasih?

Pembacaan Alkitab : Yohanes 9:1-12
“Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya : “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” (Ayat 2)

      Mengapa ketika kita mendengar tentang seseorang yang sedang menderita, kita lebih tertarik pada hal-hal seperti apa yang terjadi, mengapa, kapan dan dimana kejadiannya dari pada tentang bagaimana caranya kita dapat menolong dirinya?

      Waktu para murid melewati seorang pengemis buta, keingintahuan mereka tentang mengapa pengemis itu menderita melebihi keinginan mereka untuk memberi pertolongan. “Siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” tanya mereka. Pertanyaan mereka kepada Tuhan Yesus itu menunjukkan bahwa jalan pikiran mereka sangat jauh berbeda dengan hati sang Tuan. Bahkan sebenarnya, dalam pertanyaan mereka ini tersembunyi niat menghakimi atau keinginan untuk mengetahui siapa yang akan disalahkan dan seolah-olah hal itu akan membuat semua pihak merasa lebih baik.

     Bersyukurlah karena Tuhan Yesus memberi teladan berupa tanggapan yang penuh belas kasih. Bukannya berspekulasi dan menyalahkan, Dia justru mengerahkan kemampuan-Nya untuk menolong yang dalam kesempatan itu berarti memberi orang itu kesembuhan total. Dia pun dengan jelas menyatakan bahwa kebutaan orang itu dimaksudkan untuk menyediakan kesempatan bagi Allah untuk dipermuliakan melalui jalan belas kasih dari Tuhan Yesus.


   Merasa ingin tahu tentang masalah seseorang? Beralihlah kepada cara Tuhan Yesus dan arahkanlah perasaan kita yang sekedar penasaran menjadi keinginan untuk mengetahui apa yang dibutuhkannya. Jangkaulah dan rasakanlah penderitaan seseorang. Tunjukanlah kasih Yesus yang penuh belas kasih melalui tindakan nyata. Jadi, apakah kita ingin seperti Yesus? Gantilah rasa ingin tahu kita dengan belas kasih terhadap seseorang. (Mayor Merling Sandjo, S.Th. – Opsir Pemimpin)




Rabu, 05 Maret 2014

Gembalakanlah Domba-Ku

Pembacaan Alkitab : Yohanes 21:15-17
"Apakah engkau mengasihi Aku?.... Gembalakanlah domba-domba-Ku

      Sebelum Tuhan Yesus meninggalkan bumi, Ia meminta Simon Petrus memelihara objek dari kasih-Nya, yaitu domba-domba-Nya. Bagaimana mungkin ada orang yang sanggup memelihara mereka sebagaimana yang Yesus lakukan? Ini hanya mungkin jika ia memiliki kasih kepada Yesus. Tidak ada cara lain. Yesus bertanya tiga kali pada Petrus, "Apakah engkau mengasihi Aku?" Petrus menjawab, "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." dan setiap kali, Yesus menjawab, Gembalakanlah domba-domba-Ku."

      Apakah Tuhan Yesus tidak menyadari kasih Petrus? Tentu saja tidak. Pertanyaan yang diajukan-Nya sampai tiga kali ditujukan bukan untuk diri-Nya, tetapi untuk Petrus. Ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu untuk menegaskan kebenaran dasar bahwa hanya kasih pada Kristuslah yang dapat membuat Petrus bertahan dalam pekerjaan yang sukar dan penuh tuntutan untuk memelihara jiwa manusia. Tuhan Yesus tidak bertanya kepada Petrus apakah ia mengasihi para domba-Nya tetapi apakah ia mengasihi-Nya. Kasih kepada umat Allah tidak akan membuat kita bertahan. Domba-domba-Nya dapat menjadi tidak dengar-dengaran, tidak tahu menghargai tetapi justru mengkritik pedas semua usaha kita untuk mengasihi dan melayani mereka. Pada akhirnya, kita akan merasa kalah dan berkecil hati.

      Kasih Kristus juga kasih kita kepada-Nya adalah satu-satunya motivasi yang cukup untuk memampukan kita bertahan dalam mengembalakan domba-domba Allah. Tuhan Yesus bertanya kepada saudara dan saya, "Apakah engkau mengasihi Aku? Gembalakanlah domba-domba-Ku." Jadi, hanya kasih Kristus yang akan memampukan kita untuk mengasihi umat-Nya. (Mayor Merling Sandjo, S.Th. - Opsir Pemimpin)




Selasa, 04 Maret 2014

Dapur Buletin LOH

Lalu TUHAN menjawab aku, demikian : "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya."  Habakuk 2:2


Para pembaca LOH yang setia terimalah salam hangat dari saya. Haleluya, terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus, yang selalu memberikan hikmat dalam bentuk ide-ide yang cemerlang sehingga hari ini buletin LOH Gereja Bala Keselamatan Korps Towua memasuki edisi ke 161. Buletin ini sudah memberkati banyak orang. Tulisan saya kali ini ingin mengajak para pembaca untuk memikirkan apa yang saya pikirkan dalam bentuk pertanyaan.

Apakah yang terjadi seandainya buletin LOH tidak ada? Pernahkah para pembaca LOH berpikir seandainya gereja kita tidak menerbitkan LOH? Saya membayangkan demikian : tentunya seusai ibadah kita akan berlama-lama mendengarkan pengumumang tentang pelayanan dan tentang keuangan Gereja, sangat amat repot dan membosankan bukan? Untung ada LOH.

Apakah pembaca LOH sudah tahu kalau ada Gereja Bala Keselamatan lainnya yang sudah mencontohi buletin LOH? Apakah para pembaca LOH sudah tahu kalau LOH juga dibaca dan menjadi berkat bagi anggota Gereja Bala Keselamatan yang lainnya dan non BK? Luar biasa bukan. Allah telah memberikan ilham kepada hamba-Nya Mayor Janneman R. Usmany, M.Th. sebagai pencetus lahirnya buletin LOH, Allah juga sudah memberikan ilham bagi para penulis untuk menulis dalam bahasa sederhana hal-hal yang dikehendaki Allah. Jadi, LOH memang berisi tulisan-tulisan manusia, namun tulisan-tulisan itu ditulis dalam tuntunan Allah. Itulah sebabnya kita patut bersyukur kepada Allah untuk buletin LOH yang kita miliki sekarang ini.

Pertanyaan berikutnya adalah apakah para pembaca LOH tahu bagaimana kondisi dapur buletin LOH? Biar saya beri tahu, apa yang saya tahu, agar para pembaca LOH ketahui. Para pekerja di dapur buletin LOH selalu bekerja keras saat hari Sabtu tiba, kerja keras itu semakin menggelisahkan jika listrik padam alias mati lampu. Lalu para penulis LOH dari Refleksi, renungan harian sampai artikel sepanjang minggu mereka harus berpikir seolah-olah ada pertanyaan mendesak yang muncul dibenak mereka "apalagi yang harus saya tulis", setelah menulis, tulisan mereka dimasukkan kedapur LOH untuk diolah. Maka mulailah dapur buletin LOH bekerja keras, mengisi data keuangan, mengedit bagian-bagian tulisan yang perlu diedit. Lalu setelah 3 bulan cover LOH harus diganti lagi, inilah pekerjaan yang cukup sulit dan rumit, para pekerja di dapur buletin LOH mulai memikirkan bagaimana membuat cover yang lebih menarik lagi. Semuanya butuh kerja keras bukan? Tetapi lihatlah seringkali para pembaca LOH meninggalkan LOH ditempat duduknyaseusai ibadah. Saya selali mengumpulkannya kembali. Mungkin mereka belum sadar bahwa LOH "Penting dan Berguna". Akhirnya, saya mengucapkan selamat untuk semua yang bekerja dibelakang layar, untuk mereka yang berada di dapur buletin LOH. (Ratno Afrianto Harinei,S.Th. - Ketua Galilea Youth Ministry)




Apa yang kamu Lakukan?


Pembacaan Alkitab 1 Korintus 10:31-11:1
"Aku akan menjawab : Jika engkau makan atau engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." (Ayat 13)


      Apa yang kamu lakukan? Wah pertanyaan yang dapat kita jawab karena sekarang kita tahu apa yang sedang kita kerjakan. Mungkin sebagai ibu rumah tangga, pegawai kantoran, pebisnis, pelayan Tuhan, pengajar, pelajar dan sebagainya. Namun, jika Allah yang menanyakan hal itu, bagaimana kita dapat menjawabnya?

      Rasul Paulus mengatakan bahwa sebagai pengikut Yesus Kristus, kita berada di dalam dunia ini untuk membawa kemuliaan bagi Allah melalui segala sesuatu yang kita lakukan. Jadi, Apakah yang seharusnya kita lakukan? Kemuliaan Allah adalah manifestasi dari seluruh keberadaan-Nya dalam kesempurnaan yang teramat indah dan tidak tertandingi. Kemuliaan-Nya nyata dalam kasih-Nya yang ajaib, kemurahan-Nya yang besar dan karunia-Nya yang mendalam. Kemuliaan-Nya dapat dilihat melalui kebenaran, keadilan, kebijaksanaan dan kuasa-Nya. Memuliakan Dia berarti kita mendapat kehormatan besar untuk bersaksi tentang Dia dalam dunia yang begitu tidak menyadari bagaimana Dia sesungguh-Nya.

      Berbelas kasih kepada korban ketidak adilan, berbuat baik pada fakir miskin, pengampunan bagi orang yang bersalah, hidup bijaksana sesuai dengan kehendak-Nya. Semua tindakan  tersebut memberikan kesaksian hidup yang indah tentang sifat dan kualitas Allah kita. Ada banyak konsep yang salah tentang Allah. Tugas kitalah untuk membuat orang lain melihat bagaimana Dia sesungguh-Nya, dan ketika mereka menyukai apa yang mereka lihat, pastikan kita memberi tahu mereka siapa yang telah mengajar kita untuk hidup sedemikian rupa. Mencuri kemuliaan Allah bukanlah ide yang baik. Kiranya kehidupan kita menjadi kesaksian yang hidup bagi kemuliaan Allah. (Mayor Merling Sandjo, S.Th. - Opsir Pemimpin)




Sabtu, 01 Maret 2014

Ajarlah Kami

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana
Mazmur  90 :12

Semenjak LOH ini diterbitkan maka ayat tersebut terpampang jelas di kolom HUT dan menjadi ayat khusus untuk kita yang berulang tahun. Pertanyaannya adalah apakah kita pernah merenungkan sejenak tentang ayat tersebut?Atau kita hanya menganggapnya biasa saja tanpa mempedulikan maknanya? Dan kita sibuk untuk mencari nama kita?Bahkan mungkin kita hanya bertanya-tanya, kenapa nama saya tidak muncul di LOH? Saya kan berulang tahun minggu ini?
Dalam ayat tersebut kita diminta untuk dapat menghitung hari-hari yang telah kita jalani hingga saat ini. Dan pada saat ini kita berada di bulan baru tanggal 1 Maret, kita baru saja melewati satu bulan penuh di bulan Februari dan kita akan terus menerus menjalani hari-hari ini dengan bijaksana. Daud yang menjadi penulis Mazmur ini  berdoa kepada Tuhan agar ia diberi hati yang bijaksana  sehingga dapat memperhatikan hari demi hari dengan sungguh-sungguh, agar tidak ada satu hari pun yang terlewati dengan percuma.
Apakah yang sudah kita lakukan dengan hari-hari yang kita lalui?Adakah kegagalan yang kita alami?Adakah kemenangan yang kita alami?Adakah dukacita yang kita alami?Adakah sukacita yang kita alami?Hanya Tuhan dan kita yang mengetahuinya.  Dalam ayat tersebut dikatakan ..ajarlah kami……….., ayat ini memposisikan bahwa sebenarnya kita tidak tahu dengan apa yang sudah kita alami, kita tidak tahu dengan apa yang sudah kita lakukan. Olehnya kita memohon pertolongan Tuhan agar Tuhan mengajarkan kepada kita menghitung hari, menghitung kebaikan Tuhan yang tak terhitung itu, sehingga kita memperoleh hati yang bijaksana.
Menghitung hari bukan hanya sekadar  menghitung tanggal, hari atau bulan yang telah kita jalani, tetapi menghitung hari kita disadarkan bahwa betapa sedikitnya dan terbatasnya hidup kita di bumi ini dan  kita diajarkan untuk mengevaluasi yang sudah kita jalani. Selamat menyambut bulan baru di hari sabtu pada tanggal satu Maret dua ribu empat belas. (Ivendris Lodju, S.Th. - Sekretaris Orang Muda)




Jumat, 28 Februari 2014

Keterbatasan dan Harapan

“Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta”.
Amsal  15:15

Tak terasa kita telah tiba di penghujung akhir bulan Februari, tentu sudah banyak hal yang telah kita alami sepanjang bulan ini. Bulan februari yang identik dengan bulan penuh cinta, bulan penuh kenangan manis atau juga penuh dengan kenangan pahit, dan bulan yang selalu pendek harinya. Tentu kita masih menyimpan dan mengingat serpihan-serpihan kisah nan romantis yang terjadi di bulan februari. Dan besok tentunya kita mengawali lagi dengan bulan baru tentu juga dengan harapan-harapan yang baru.
Kita tidak tahu apa yang terjadi pada esok hari di bulan yang baru, namun yang pasti tidak ada pebedaan dengan hari-hari sebelumnya, semuanya sama saja. Toh kita akan tetap bekerja, kita akan tetap sekolah, kita akan tetap ujian, kita akan tetap bayar cicilan, kita akan tetap kuliah, kita akan tetap menghadapi bos, dan masih banyak lagi yang membawa kita kepada titik kejenuhan. Jika demikian apa yang harus kita lakukan? Apakah kita berdiam saja?Atau kita tetap biasa-biasa saja, entahlah hanya kita yang tahu.
Dalam sebuah kesempatan saya pernah menjumpai dua orang ibu yang selalu memiliki hati yang gembira.Hampir tidak pernah saya mendengarkan tentang keluh kesahnya, semua pekerjaannya dilakukan dengan senang hati, harus memasak, bersihkan rumah, menjahit, membuat baju, mengantar anak-anak ke sekolah, mencuci baju, mengurus suami dan semuanya dilakukan dengan baik. Setiap kali jika saya bertemu dengan ibu ini maka ada sukacita yang  saya alami seolah-olah beban dan rasa jenuh itu hilang. Wah… ini hal yang luar biasa.
Amsal 15 :15 mengatakan “Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.” Apa yang kita dapat pelajari dari ayat ini dan kisah dua ibu tadi? Yaitu kita diminta untuk mengawali hari ini dengan hati yang penuh dengan sukacita, hati yang tidak pernah mengeluh dengan keadaan, hati yang benar-benar di jamah oleh Tuhan, sehingga kita dapat menjadi berkat untuk orang lain, seperti kedua ibu tadi yang hatinya selalu berpesta.  (Ivendris Lodju, S.Th. - Sekretaris Orang Muda)




Kamis, 27 Februari 2014

“… Yang Secukupnya”

Lukas  11:3“ Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya”

Suatu saat ketika saya harus berkeliling di sebuah pusat perbelanjaan di kota ini, saya melihat bahwa ada begitu banyak hal-hal yang sudah berubah. Saya mulai memperhatikan mode-mode baju yang begitu berubah dengan cepatnya, dan yang lebih mencengangkan lagi adalah baru 1 minggu saya membeli sebuah tablet sudah muncul lagi tablet yang baru dengan versi yang baru, system operasional yang baru, model yang terbaru, dan seolah-olah tablet yang saya gunakan sudah ketinggalan amat jauh. Tidak hanya itu saja, coba kita perhatikan trend-trend fashion saat ini, bukankah dengan begitu cepatnya berubah?Gadget yang kita miliki saat ini bukankah hampir ketinggalan karena pesatnya persaingan yang ada?Secara ekonomi hal ini sangat menguntungkan karena dapat memberikan incomeyang banyak untuk produsennya.Tetapi coba kita pikirkan sejenak, bukankah ini semua membawa kita menjadi orang-orang yang konsumtif? Selalu merasa tidak puas dengan apa yang ada, merasa tidak pernah cukup dengan apa yang sudah kita miliki? Sudah punya satu handphone inginnya dua Handphone, sudah punya segalanya tetapi merasa belumlah memiliki segalanya? Dalam sebuah istilah sehari-hari mengatakan demikian  sudah diberi hati, mintanya jantung…”
Tetapi mari kita belajar tentang hal itu, apa kata alkitab tentang itu. Alkitab katakan dalam Lukas 11:3  berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya”. Jika demikian apakah salah jika orang memiliki harta benda lebih dari satu?Dalam arti hidup dalam kelimpahan? Tentu tidak! Karena sebenarnya teks ini membahas tentang makan, bukan hal yang lain. Namun saya ingin mengajak kita untuk memaknai maksud dari kata YANG SECUKUPNYA dalam arti yang lebih luas.
Tatkala Tuhan mengajarkan kepada murid-muridnya doa ini, maka ini diucapkan dengan berbagai latar belakang, yaitu doa ini menunjukan bahwa Allah memperhatikan dan memelihara tubuh kita, doa ini juga menempatkan Allah pada semestinya yaitu bahwa dari Allahlah kita memperoleh berkat itu, dan doa ini membawa kita kepada pemahaman bahwa Allahlah yang mencukupkan segala kekurangan kita. Sehingga apa yang telah kita nikmati saat ini, kelimpahan yang kita nikmati, kesuksesan yang kita nikmati itu semua asalnya dari Dia yang memberikan berkat-berkat itu. Jika kita masih merasa belum cukup dengan apa yang telah kita nikmati, maka mungkin kita harus belajar lagi terhadap doa ini. (Ivendris Lodju, S.Th. - Sekretaris Orang Muda)




Rabu, 26 Februari 2014

Kesusahan Sehari


Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Matius 6 : 34

Pernahkah saudara sekalian merasakan yang namanya kesusahan sehari? Seperti apakah yang dinamakan dengan kesusahan sehari?Apakah ketika tidak makan, tidak minum, tidak memiliki uang sehari bisa digolongkan sebagai kesusahan sehari?Atau apakah kesusahan yang kita jalani hanya berlaku sehari saja?Bukankah terkadang kesusahan itu kita rasakan berhari-hari? Jika demikian apa maksud dari Tuhan Yesus mengatakan ..kesusahan sehari cukuplah untuk sehari..
Sebagai seorang anak muda yang hidup merantau di tanah orang, harus ngekost, membiaya hidup sehari-hari dengan sendiri, mengharapkan kiriman orang tua, tentu bukanlah hal yang mudah. Belum lagi jika banyak tuntutan di sekolah bayar uang fotocopy, bayar uang iuran, bayar uang SPP, dan masih banyak bentuk yang harus di bayar, sehingga kesusahan ini bukan saja sehari melainkan sebulan. Begitu bahagia jika mendapat amplop berwarna putih dan terkadang dibungkus dengan plastic pembungkus gula karena itu pasti uang kiriman dari orang tua, tak peduli isi surat itu apa yang penting jumlah uangnya berapa itulah yang dinanti.
Tetapi hari ini, marilah kita bersama-sama belajar dari alkitab tentang kekuatiran yang setiap saat menghantui kita.Dalam ayat yang 31 mengatakan Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Agak sulit memang memahami maksud dari Tuhan Yesus tentang arti dari makna Kesusahan Sehari karena realita yang kita hadapi bukan saja sehari, melainkan berhari-hari bahkan mungkin ada yang berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Sehingga memaknai kata kesusahan sehari hendaklah kita bandingkan dengan kata sebelumnya yaitu “… janganlah kamu kuatir . mengapa demikian? Karena dalam pembacaan tersebut diuraikan secara jelas mengenai orang-orang yang kuatir, yang selalu memikirkan hal-hal yang sifatnya duniawi. Dalam pembacaan tersebut Nampak jelas bahwa Tuhan Yesus memberikan perbandingan dengan menyuruh untuk memperhatikan  bunga-bunga bakung di padang yang sangat indah, burung-burung di udara yang diberi makan oleh Bapa di Sorga. Dalam hal ini Yesus mau katakan bahwa mereka itu tidak pernah kuatir, tetapi tetap di pelihara oleh Tuhan.
Oleh karena itu, apakah memang kesusahan hanya sehari saja?Dan besok tidak ada lagi kesusahan itu?Tentu tidak demikian karena kesusahan itu tetap ada setiap hari, tetapi yang Firman katakan kepada kita adalah tidak perlu kuatir.Karena orang yang kuatir hanya orang-orang yang tidak percaya Allah, sedangkan saudara dan saya adalah orang-orang yang percaya kepada Allah. Jadi untuk apa kuatir? Percaya saja karena perintah ini datang langsung dari sumber berkat itu yaitu Kristus Tuhan. (Ivendris Lodju, S.Th. - Sekretaris Orang Muda)




Selasa, 25 Februari 2014

Rumput dan Bunga


“ Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga…” Mazmur 103 : 16

Apa yang ada dalam benak kita tatkala merenungkan hari-hari yang telah kita lalui? Pasti ada yang mengatakan, oh… kemarin merupakan hari sibuk saya, oh kemarin merupakan hari yang bersejarah untuk saya, oh..kemarin merupakan hari sial saya, oh kemarin merupakan hari keberuntangan saya, dan masih banyak lagi kita menempatkan hari yang kita lalui itu dengan berbagai macam bentuk.

Tetapi sahabat LOH yang setia, Daud mengungkapkan hari yang kita telah jalani dengan dua model, yaitu seperti RUMPUT dan seperti BUNGA di padang. Apakah maksud dari Daud mengungkapkan hal tersebut?Mengapa harus rumput?Dan mengapa harus bunga?Bukankah rumput dan bunga merupakan dua tanaman yang boleh dikatakan bertentangan?Bukankah terkadang kita sangat tidak menyukai jika rumput mulai tumbuh di halaman rumah?Meskipun ada yang biasa-biasa saja jika rumput mulai tumbuh di halaman rumahnya.Dan bukankah kita sangat menyukai jika ada bunga yang tumbuh dan mekar di halaman rumah kita?Meskipun juga ada yang tidak menghiraukannya.

Pemazmur dalam nyanyiannya mengatakan selanjutnya “ apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi” ( Mazmur 103 : 16). Sehingga dari nyanyian ini kita dapat memahaminya bahwa hari-hari yang kita jalani itu seperti rumput  dan bunga itu adalah hari-hari yang penuh dengan sukacita-dukacita, kebahagiaan-kesusahan, keberuntungan-kesialan, dan bukankah semuanya itu telah kita lewati? Seperti apa yang Daud katakan “….apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi…”,artinya bahwa hari-hari itu dengan sendirinya berlalu, masalah yang kita hadapi dengan sendirinya berlalu, sukacita yang kita rasakan dengan sendirinya juga berlalu, sehingga memang tidak ada yang kekal. Tetapi jangan kuatir karena ayat yang ke 17 mengatakan “ Tetapi Kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang yang takut akan Dia..”(Ivendris Lodju, S.Th. - Sekretaris Orang Muda)




Senin, 24 Februari 2014

Ada Apa Hari Ini?

”... Dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat ” (Efesus 5:16)


      Suatu saat saya membaca status BBM sahabat saya Rexy. Dalam status itu mengatakan demikian MONDay (Senin) = Monster Day. Entah apa yang menjadi alasan dari sahabat saya mengatakan bahwa hari senin itu adalah hari Monster. Tetapi kenyataan yang ada adalah hampir semua orang tidak menyukai hari senin? Baik orang tua, guru, karyawan kantor, anak sekolah sangat tidak menyukai dengan hari senin. Sebuah penelitian membuktikan fakta-fakta unik tentang hari senin, di antaranya : Pertama, kebanyakan orang tidak tersenyum pada hari Senin sampai pukul 11.16. Mungkin hal ini dikarenakan mulai pukul 11 orang-orang baru bisa menyesuaikan diri dengan tugasnya, setelah menghabiskan waktu weekend. Kedua, Untuk mengurangi rasa kesal dan membenci Senin kebanyakan orang menyiasatinya dengan membeli coklat, merencanakan liburan pada weekend selanjutnya, menonton TV atau shopping. Ketiga, 50% dari pegawai kebanyakan telat pada hari Senin. Keempat, kebanyakan orang menghabiskan waktu selama 12 menit untuk mengeluh tentang hari Senin. Kelima, kebanyakan orang yang membenci Senin adalah yang berusia 45 hingga 54 tahun. Keenam, Pada hari Senin produktivitas orang kebanyakan hanya 3,5 jam saja. Ketujuh, hari Senin adalah hari yang sering dijadikan waktu untuk bunuh diri. Kedelapan, Pada hari Senin jumlah kasus serangan jantung meningkat 20% dibanding hari lain. Kesembilan, menurut penelitian hujan jarang terjadi di hari Senin jika dibanding dengan hari lain. Kesepuluh, akan tetapi ada satu hal positif tentang hari Senin. Hari Senin dianggap sebagai hari yang tepat untuk membeli mobil. Kenapa? Karena sales mobil biasanya beranggapan hari Senin adalah hari sepi pembeli, karena itu mereka suka memberikan diskon spesial.
      Tetapi apa kata alkitab tentang hal itu? Alkitab tidak saja berbicara mengenai hari senin, tetapi Alkitab berbicara tentang setiap hari yang kita jalani, alkitab katakan  bahwa hari-hari yang kita jalani adalah jahat. Jika demikian bagaimana agar kita bisa menjalani di hari yang “jahat” ini? Kuncinya adalah PERGUNAKANLAH WAKTU YANG ADA. Yang bekerja di kantor, yang berada di sekolah, yang tinggal di rumah, yang sedang bekerja di mana saja, pergunakanlah waktu yang Tuhan berikan untuk kita. Sehingga jika hari ini kita bertanya, ada apa hari ini? Jawabannya adalah ada waktu yang Tuhan berikan untuk dipergunakan sebaik mungkin. Atau jika ada yang bertanya tadi ada apa ya? Saya tidak tahu saudara yang menjawabnya. (Ivendris Lodju, S.Th. - Sekretaris Orang Muda)