Doa Orang Jujur
Pembacaan Alkitab : Amsal 15:1-10
“Korban orang fasik adalah kekejian
bagi Tuhan, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.” (Ayat 8)
Ayat tersebut sama baiknya seperti janji, sebab itu
menyatakan kenyataan sekarang yang menjadi sama disepanjang masa. Allah sangat
senang dengan doa orang yang jujur; Dia bahkan menyebut mereka dikenan-Nya. Fokus
pertama kita adalah menjadi jujur. Tidak menyimpang ke sana atau ke sini, terus
jujur dengan tidak dibengkokan oleh kebajikan atau dilemahkan oleh keinginan
untuk kembali kepada kejahatan, berlakulah tidak bercela dalam integritas yang
tegas dan lurus. Jika kita mulai menyimpang dan curang, kita dibiarkan
mencurangi diri sendiri. Jika mencoba jalan bengkok, kita akan sadar kita tidak
bisa berdoa dan jika pura-pura melakukannya, kita akan sadar doa-doa kita
terhalang.
Apakah kita bertindak lurus dan mengkikuti kehendak Tuhan
sampai akhir hidup kita? Maka, mari berdoa lebih banyak dan berdoalah dalam
iman. Jika doa kita itu kesenangan Allah, janganlah kita membatasi
kesenangan-Nya. Dia tidak memandang tata bahasa doa, juga hal-hal mistiknya,
pun keindahan retorika atau penyampaiannya. Dia, sebagai bapa, menyukai doa
anak-anak-Nya yang terkasih dan lahir baru walau doanya terbata, perkataan yang
gagap atau tersendat-sendat.
Oleh karena itu, jika Allah melihat kejujuran kita
serta doa yang kita naikkan akan dikenan-Nya serta dijawab-Nya, maka hal ini
menjadi perenungan kita bersama untuk melihat diri kita agar ungkapan hati yang
kita panjatkan kepada-Nya tidaklah sia-sia melainkan mendatangkan jawaban yang
pasti dan tepat untuk memenuhi kehendak kita yang sesuai dengan kehendak-Nya. Jadi,
jalani hidup ini dengan penuh kejujuran agar kita dikenan-Nya untuk menerima
atau mewarisi segala janji-janji-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar